Bumiayu.Id – Pelatih klub Barcelona Xavi Hernandez, mengumunkan keputusannya untuk mundur sebagai pelatih utama tim. Kemunduran Xavi sebagai pelatih utama bukan tanpa alasan, setelah mengalami kekalahan nya dari Villarreal yang membuat Barcelona harus tertinggal 10 poin dari rival mereka Real Madrid untuk mencapai puncak klasmen dalam liga spanyol. “Menjadi pelatih Barcelona adalah perasaan yang tidak menyenangkan, menyedihkan. Anda sering kali merasa tidak ada rasa hormat, Anda merasa mereka tidak menghargai pekerjaan Anda, dan ini sangat melelahkan Anda,” ucap Xavi.
Xavi : Pelatih Barcelona memutuskan untuk mundur setelah musim selesai
Keputusannya tersebut diumumkan setelah kekalahan Barcelona 5-3 dari Villarreal di kandang sendiri, Camp Nou. Ditambah dengan kebobolan pada tambahan waktu yang menjadikan skor berubah menjadi 5-3 untuk Villarreal yang membuat mereka harus berada pada nomer 3 puncak klasmen setelah kalah poin dari tim Girona. “Saya pikir situasinya perlu diubah, dan sebagai culers [penggemar Barcelona], saya tidak bisa membiarkan situasi saat ini. “Dan yang paling penting, memikirkan klub dan juga para pemain, saya pikir mereka akan merasa lebih bebas, mereka akan lebih tenang. Saya pikir kami bermain dengan terlalu banyak ketegangan. Ini demi kepentingan dewan.” Sebagai seorang culers, sebagai anggota klub, saya percaya hal terbaik adalah pergi pada tanggal 30 Juni. Tentu saja, saya akan memberikan semua yang saya miliki dalam empat bulan yang tersisa.
“Itu mempengaruhi kesehatan mental Anda. Saya orang yang positif tetapi energinya turun ke titik di mana Anda berpikir tidak ada gunanya.” Xavi menambahkan bahwa dia membuat keputusan itu ‘beberapa hari yang lalu’, dan meskipun kekalahan telak dari Villarreal menjadi alasan baginya untuk mengumumkan keputusan tersebut, dia ‘akan segera mengambil’ keputusan tersebut. Ia berharap keputusan ini akan mengurangi stres dan ketegangan yang dialami pemain timnya.
Xavi akan mengakhiri masa jabatannya setelah kurang lebih menjabat sebagai pelatih utama selama tiga tahun, setelah ia ditunjuk sebagai manajer mantan klubnya – di mana ia memenangkan 25 trofi utama – pada November 2021. Gelandang legendaris Barcelona tersebut menggantikan Ronald Koeman dengan satu-satunya yang memiliki pengalaman bertugas di Qatar bersama Al Sadd. Dia memiliki kontrak hingga akhir musim depan. Musim lalu, Xavi membawa Barcelona meraih gelar Supercopa de Espana dan LaLiga di musim penuh pertamanya dan trofi pertama sejak kepergian Lionel Messi ke PSG. Namun Barcelona telah kesulitan musim ini dan telah menunjukkan tanda-tanda keruntuhan bulan ini. Mereka dikalahkan 4-1 oleh Real Madrid pada Piala Super Spanyol di Arab Saudi dua pekan lalu. Barcelona tersingkir dari Copa del Rey dengan kekalahan 4-2 dari Athletic Bilbao di perempat final pada Kamis malam.
“Pertandingan ini sangat disayangkan dan ini adalah waktu untuk mengubah dinamika ini.” ucap Xavi. (Mantan pemain internasional Spanyol, pemenang Piala Dunia 2010, membantu Barcelona meraih delapan gelar LaLiga dan empat kemenangan Liga Champions selama menjadi pemain.) “Saya tidak tergerak oleh masalah ekonomi, namun oleh hati,” kata Xavi. “Saya pikir itu yang terbaik untuk klub. Saya tidak ingin menjadi masalah bagi klub hati saya. “Saya tidak ingin menjadi masalah, tapi solusi, dan saya pikir antara sekarang dan Juni saya masih bisa menjadi solusi.” Barcelona akan memulai kembali kampanye Liga Champions mereka pada bulan Februari ketika mereka menghadapi Napoli di babak 16 besar, yang merupakan pertama kalinya Barcelona mencapai tahap kompetisi tersebut dalam tiga musim.