Tangga nada pentatonis adalah sebuah tangga nada yang terdiri dari lima nada. Nada-nada pada tangga nada pentatonis memiliki jarak yang sama dan memberikan kesan harmonis dan tenang. Di Indonesia, terdapat beberapa tangga nada pentatonis yang sering digunakan dalam musik tradisional. Berikut adalah empat macam tangga nada pentatonis yang ada di Indonesia.
Table of Contents
Tangga Nada Pelog
Tangga nada pelog adalah salah satu tangga nada pentatonis yang paling populer di Indonesia. Tangga nada ini terdiri dari lima nada, yaitu nem, sanga, barang, lima, dan manyura. Tangga nada pelog biasanya digunakan dalam musik gamelan, baik gamelan jawa maupun gamelan bali.
Tangga Nada Slendro
Tangga nada slendro adalah tangga nada pentatonis yang terdiri dari lima nada, yaitu pelog barang, pelog lima, pelog nem, pelog manyura, dan pelog sanga. Tangga nada slendro sering digunakan dalam musik gamelan jawa, tetapi juga dapat ditemukan dalam musik-musik daerah lain di Indonesia.
Tangga Nada Salendro
Tangga nada salendro adalah tangga nada pentatonis yang terdiri dari lima nada, yaitu pelog barang, pelog lima, pelog nem, pelog manyura, dan pelog sanga. Tangga nada salendro sering digunakan dalam musik tradisional sunda dan bali. Nama salendro berasal dari kata “saling endro”, yang artinya saling berhubungan atau saling bergandengan.
Tangga Nada Gambus
Tangga nada gambus adalah tangga nada pentatonis yang sering digunakan dalam musik gambus, yaitu musik tradisional melayu yang menggunakan alat musik gambus. Tangga nada gambus terdiri dari lima nada, yaitu duga, mi, fa, sol, dan la. Tangga nada ini memberikan kesan yang tenang dan lembut.
Itulah empat macam tangga nada pentatonis yang ada di Indonesia. Setiap tangga nada memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan sering digunakan dalam musik tradisional di Indonesia. Dengan mempelajari tangga nada ini, kita dapat lebih mengenal dan mengapresiasi kekayaan musik tradisional Indonesia.