Skill AI lebih Menarik Perhatian Daripada Pengalaman

Bumiayu.Id – Mayoritas manajer perekrutan memilih untuk mencari kandidat dengan pengalaman kerja yang lebih sedikit tetapi memiliki banyak pengalaman dengan menggunakan AI, menurut penelitian baru yang dirilis Senin oleh Resume Templates. Berdasarkan survei terhadap 780 manajer perekrutan, penelitian ini meminta para peserta untuk memilih dari empat kandidat potensial dengan pengalaman bertahun-tahun dan tingkat keterampilan AI yang berbeda-beda. Lebih dari separuh (56%) manajer memilih kandidat dengan pengalaman yang relevan dan beberapa keterampilan AI.

“Memiliki setidaknya pemahaman dasar tentang domain tertentu, dikombinasikan dengan keterampilan AI, dapat memungkinkan kandidat untuk bersaing dengan rekan-rekan yang lebih berpengalaman,” Penulis Resume Eksekutif Templat Resume dan Pelatih Karir Andrew Stoner mengatakan dalam sebuah pernyataan. “Kandidat dengan pengalaman lebih sedikit yang ingin menonjol dalam proses perekrutan harus memastikan untuk menyoroti keterampilan spesifik dan relevan dalam resume mereka dan memberikan contoh yang kuat selama proses wawancara,” tambahnya. “Memperoleh sertifikasi profesional atau teknis yang banyak diminati adalah cara lain bagi para kandidat untuk naik level,” lanjutnya. “Terakhir, sampel atau simulasi pekerjaan yang dihasilkan AI mungkin menjadi strategi baru bagi para kandidat untuk menunjukkan keahlian mereka.”

Templat Resume berspekulasi bahwa salah satu alasan manajer perekrutan mencari keterampilan AI adalah karena perusahaan mereka memperluas penggunaan teknologi tersebut. Berdasarkan survei tersebut, 74% manajer perekrutan mengatakan AI sangat penting (33%) atau agak penting (41%) bagi perusahaan mereka, sementara 73% mengatakan organisasi mereka pasti (41%) atau mungkin (32%) akan memperluas jangkauan kerja mereka. penggunaan AI pada tahun 2024.

Baca Juga :  Man Utd 4-3 Liverpool: Erik ten Hag berharap kemenangan Piala FA menjadi titik balik dalam musim ini

Salah satu alasan utama di balik perubahan ini adalah berkembangnya peran teknologi AI dalam berbagai aspek bisnis. Dari analisis data hingga otomatisasi proses, perusahaan semakin bergantung pada AI untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi. Oleh karena itu, keterampilan AI menjadi semakin berharga dan dianggap sebagai aset yang penting bagi setiap calon karyawan. Namun, meskipun keterampilan AI menjadi semakin penting, survei juga menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan dalam pengetahuan dan pemahaman tentang teknologi ini di kalangan manajer perekrutan. Lebih dari separuh responden mengakui bahwa mereka kurang yakin dalam menilai keterampilan AI kandidat dan kurang memahami bagaimana teknologi ini dapat diintegrasikan ke dalam fungsi kerja mereka.

Survei juga menekankan betapa pentingnya tim teknis dan tim perekrutan bekerja sama untuk menilai keterampilan AI kandidat. Dengan bekerja sama, kedua tim dapat membuat strategi perekrutan yang lebih baik dan memastikan bahwa kandidat terbaik dipilih untuk setiap posisi. Tetapi perubahan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang paradigma perekrutan tradisional. Apakah keterampilan teknis memiliki nilai yang sama dengan pengalaman kerja? Bagaimana cara menilai keterampilan kecerdasan buatan secara akurat dan tepat? Saat perusahaan dan profesional perekrutan beradaptasi dengan lapanagn kerja yang semakin terhubung dan terotomatisasi, hal-hal seperti ini harus dipertimbangkan secara serius.

Baca Juga :  Bunga Deposito Cukup Menjanjinkan, Bagaimana Cara Menghitung Keuntungannya?

Secara keseluruhan, survei ini menggambarkan pergeseran yang signifikan dalam pendekatan perekrutan di era teknologi AI. Sementara pengalaman kerja tetap penting, keterampilan AI menjadi semakin dihargai dan dapat menjadi faktor penentu dalam keberhasilan perekrutan. Untuk menghadapi tantangan ini, perusahaan perlu terus berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan mereka, serta memastikan kolaborasi yang erat antara tim perekrutan dan tim teknis dalam mengevaluasi kandidat.  Dengan demikian, perlunya keterampilan dalam menguasai AI sangat diperlukan untuk tahun 2024 maupun mendatang. Menguasai membuat para pelamar dapat bersaing dengan para pelamar lain maupun dengan perusahaan lain.

Related posts