Pernahkah kamu mendengar tentang Kak Kwartir Nasional? Kak Kwartir Nasional adalah seorang tokoh penting dalam sejarah pergerakan kepramukaan di Indonesia. Siapa sebenarnya Kak Kwartir Nasional? Apa peranannya dalam perkembangan kepramukaan di Indonesia? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kak Kwartir Nasional.
Awal Kehidupan Kak Kwartir Nasional
Table Contents
Kak Kwartir Nasional lahir dengan nama Tulloh Hasan pada tanggal 22 November 1896 di Semarang. Ayahnya adalah seorang guru agama Islam di sebuah pesantren. Kak Kwartir Nasional dikenal sebagai seorang yang cerdas dan rajin belajar sejak kecil. Pada usia 10 tahun, ia sudah bisa membaca dan menulis huruf Arab.
Pada tahun 1913, saat usianya 17 tahun, Kak Kwartir Nasional pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Saat itu, ia juga mulai terlibat dalam gerakan pergerakan nasionalis Indonesia yang sedang berkembang pesat.
Kak Kwartir Nasional dan Kepramukaan di Indonesia
Pada tahun 1917, Kak Kwartir Nasional bertemu dengan pendiri gerakan kepramukaan, Robert Baden-Powell, yang sedang berkunjung ke Indonesia. Pertemuan tersebut membuat Kak Kwartir Nasional tertarik dengan gerakan kepramukaan dan ia mulai terlibat aktif dalam kegiatan kepramukaan.
Pada tahun 1920, Kak Kwartir Nasional mendirikan Perkumpulan Pandu Indonesia (PPI), yang kemudian berganti nama menjadi Gerakan Pandu Indonesia (GPI). Kak Kwartir Nasional menjadi pemimpin tertinggi di organisasi tersebut dengan menggunakan panggilan “Kak Kwartir Nasional”.
Kak Kwartir Nasional sangat peduli dengan perkembangan kepramukaan di Indonesia. Ia banyak melakukan perjalanan ke berbagai daerah untuk memperkenalkan gerakan kepramukaan dan membentuk organisasi-organisasi kepramukaan di daerah-daerah tersebut. Ia juga mengembangkan sistem kepramukaan yang sesuai dengan kondisi dan budaya Indonesia.
Penghargaan yang Diterima Kak Kwartir Nasional
Berbagai penghargaan telah diterima oleh Kak Kwartir Nasional atas jasanya dalam mengembangkan kepramukaan di Indonesia. Pada tahun 1954, ia mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra dari Presiden Soekarno. Pada tahun 1960, ia dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional oleh Presiden Soekarno.
Kak Kwartir Nasional Meninggal Dunia
Pada tanggal 8 Desember 1971, Kak Kwartir Nasional meninggal dunia di Jakarta pada usia 75 tahun. Namun, warisannya dalam perkembangan kepramukaan di Indonesia masih terus dirasakan hingga saat ini.
Kesimpulan
Kak Kwartir Nasional adalah tokoh penting dalam sejarah pergerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan kerja keras dan dedikasinya, ia berhasil mengembangkan gerakan kepramukaan di Indonesia dan membentuk organisasi-organisasi kepramukaan di berbagai daerah. Penghargaan yang diterimanya atas jasanya dalam mengembangkan kepramukaan di Indonesia membuktikan betapa besar pengaruhnya. Warisannya dalam perkembangan kepramukaan di Indonesia masih terus dirasakan hingga saat ini.