Bumiayu.Id – ‘Super Bowl, merupakan ajang olahraga terbesar di Amerika Serikat, bukan hanya menjadi pertempuran antar tim di lapangan, tetapi juga menjadi ajang penting bagi perusahaan untuk memamerkan iklan kreatif mereka. Tahun ini, beberapa perusahaan berani mengambil risiko dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI) sebagai inti dari kampanye iklan mereka, berharap untuk mencuri perhatian dan mencetak ‘skor tinggi’ di hati para penonton.
Dalam sebuah era di mana teknologi terus berkembang, integrasi AI dalam iklan ‘Super Bowl menunjukkan upaya perusahaan untuk tetap relevan dan inovatif. Melalui pemanfaatan kecerdasan buatan, perusahaan berharap untuk menciptakan iklan yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga meningkatkan keterlibatan dan interaksi penonton.
Kecerdasan buatan terus menjadi berita utama, mulai dari FCC yang melarang suara palsu AI dalam robocall, hingga Paul McCartney yang menggunakan AI untuk membuat lagu terakhir Beatles. AI juga hadir di ‘Super Bowl hari Minggu. Itu muncul di beberapa iklan terkenal yang ditayangkan selama pertandingan ‘Kansas City Chiefs-San Francisco 49ers.
Beberapa iklan menyoroti bagaimana AI membantu produk mereka, iklan lainnya menggunakan AI untuk benar-benar membuat iklan, dan setidaknya ada satu iklan yang mengolok-olok AI. Berikut ini tampilan iklan terkait AI. Dan lihat kumpulan semua iklan Super Bowl kami yang dapat Anda tonton sekarang.
Selain itu, penggunaan teknologi pengenalan wajah oleh beberapa perusahaan juga menarik perhatian. AI memungkinkan iklan untuk berinteraksi langsung dengan penonton, mengenali wajah mereka, dan menyajikan konten yang lebih relevan. Misalnya, iklan dapat merespons ekspresi wajah penonton atau mengajak mereka untuk terlibat dalam pengalaman interaktif, menciptakan keterlibatan yang lebih mendalam antara penoton dengan yang ada dilapangan seperti iklan maupun pemain.
Namun, risiko yang diambil oleh perusahaan dalam menggunakan AI di iklan ‘Super Bowl juga menimbulkan pertanyaan etika. Bagaimana data konsumen dikumpulkan, disimpan, dan digunakan menjadi perhatian, dan perusahaan harus memastikan bahwa praktik-praktik tersebut mematuhi standar privasi yang ketat. Diskusi seputar etika AI semakin menjadi sorotan, terutama dalam konteks pemasaran yang mengandalkan data konsumen.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa penonton mungkin merasa terganggu atau bahkan terancam oleh iklan AI yang terlalu invasif. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa penggunaan kecerdasan buatan dalam iklan tidak hanya inovatif tetapi juga menghormati batas privasi dan kenyamanan bagi para penonton yang menyaksikan setiap pertandingan.
Salah satu contoh iklan AI yang diantisipasi adalah penggunaan chatbot cerdas yang dapat berkomunikasi dengan penonton melalui platform media sosial atau situs web perusahaan. Chatbot ini dirancang untuk memberikan informasi, menjawab pertanyaan, dan bahkan memandu pengguna melalui pengalaman pembelian secara online. Tujuannya adalah memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan interaksi dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada konsumen.
Dalam menghadapi persaingan ketat dan mencoba menangkap perhatian penonton selama ‘Super Bowl, perusahaan berharap bahwa penggunaan AI dalam iklan mereka dapat memberikan keuntungan kompetitif. Namun, kesuksesan kampanye ini juga bergantung pada kemampuan perusahaan untuk menggabungkan inovasi teknologi dengan pemahaman yang mendalam tentang preferensi dan sikap konsumen.
Dengan demikian, sementara perusahaan berusaha mencetak skor tinggi dengan iklan AI mereka selama ‘Super Bowl, mereka juga harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip etika dan privasi, serta memahami bahwa keterlibatan konsumen yang berkelanjutan membutuhkan keseimbangan yang tepat antara kreativitas teknologi dan kepekaan terhadap kebutuhan dan harapan penonton.