Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang potensial bagi berbagai produk, termasuk smartphone. Namun, meskipun memiliki kemampuan untuk memproduksi smartphone sendiri, Indonesia masih mengimpor smartphone dari luar negeri. Mengapa hal ini terjadi?
Pasar Smartphone di Indonesia
Table Contents
Pasar smartphone di Indonesia dapat dikatakan sangat potensial. Hal ini terlihat dari jumlah pengguna smartphone yang semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2019, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 171,17 juta orang, dengan 93,4% di antaranya menggunakan smartphone.
Namun, meskipun pasar smartphone di Indonesia sangat potensial, Indonesia masih mengimpor smartphone dari luar negeri. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020, impor smartphone ke Indonesia mencapai USD 3,3 miliar atau sekitar Rp 47 triliun.
Kemampuan Indonesia dalam Memproduksi Smartphone
Meskipun Indonesia masih mengimpor smartphone dari luar negeri, sebenarnya Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksi smartphone sendiri. Bahkan, beberapa perusahaan asal Indonesia sudah memproduksi smartphone, seperti Advan, Mito, dan Evercoss.
Namun, jumlah produksi smartphone buatan Indonesia masih jauh dari impor smartphone yang masuk ke Indonesia. Selain itu, kualitas dan teknologi yang digunakan pada smartphone buatan Indonesia masih kalah dengan smartphone impor.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mengimpor Smartphone
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan Indonesia untuk mengimpor smartphone dari luar negeri, antara lain:
1. Kualitas dan Teknologi
Kualitas dan teknologi yang digunakan pada smartphone impor masih lebih baik dibandingkan dengan smartphone buatan Indonesia. Hal ini membuat konsumen lebih memilih smartphone impor daripada smartphone buatan Indonesia.
2. Harga
Harga smartphone buatan Indonesia masih lebih mahal dibandingkan dengan smartphone impor. Hal ini disebabkan oleh biaya produksi yang lebih tinggi dan jumlah produksi yang masih rendah.
3. Brand Awareness
Brand awareness atau kesadaran merek juga mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih smartphone. Konsumen lebih cenderung memilih smartphone merek terkenal dari luar negeri daripada smartphone merek lokal.
Upaya Pemerintah dalam Mendorong Produksi Smartphone Lokal
Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya pengembangan industri smartphone lokal. Oleh karena itu, pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk mendorong produksi smartphone lokal, antara lain:
1. Insentif Fiskal
Pemerintah memberikan insentif fiskal berupa pengurangan pajak impor bagi perusahaan yang memproduksi smartphone di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat menekan harga produksi smartphone buatan Indonesia sehingga lebih terjangkau oleh konsumen.
2. Peningkatan Kualitas dan Teknologi
Pemerintah juga memfasilitasi peningkatan kualitas dan teknologi pada produksi smartphone lokal melalui program riset dan pengembangan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan teknologi smartphone buatan Indonesia sehingga dapat bersaing dengan smartphone impor.
3. Promosi Produk Lokal
Pemerintah juga melakukan promosi produk lokal melalui program “Beli Produk Indonesia” dan “Indonesia Berdikari”. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk lokal, termasuk smartphone buatan Indonesia.
Kesimpulan
Meskipun Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksi smartphone sendiri, Indonesia masih mengimpor smartphone dari luar negeri. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kualitas dan teknologi, harga, dan brand awareness. Namun, pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk mendorong produksi smartphone lokal, seperti memberikan insentif fiskal, meningkatkan kualitas dan teknologi, dan melakukan promosi produk lokal.






