Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia seringkali disebut-sebut sebagai bahasa yang mirip atau bahkan sama. Namun, ada perbedaan antara keduanya yang cukup signifikan. Bahasa Melayu digunakan di Malaysia, Brunei, dan Singapura, sementara Bahasa Indonesia digunakan di Indonesia. Sejarah mencatat bahwa Bahasa Indonesia diambil dari Bahasa Melayu, tetapi mengapa Bahasa Melayu dipilih sebagai basis Bahasa Indonesia?
Sejarah Bahasa Indonesia
Table Contents
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Indonesia dan digunakan oleh sekitar 250 juta orang. Bahasa Indonesia berkembang dari Bahasa Melayu, yang telah digunakan di Kepulauan Melayu sejak abad ke-7. Bahasa Melayu dianggap sebagai bahasa yang cukup maju pada masa itu dan digunakan oleh para pedagang dan pelaut dalam perdagangan di Asia Tenggara.
Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, Bahasa Melayu menjadi bahasa komunikasi antara bangsa Indonesia dan Belanda. Bahasa Melayu juga digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan dan media massa. Pada tahun 1928, sebuah kongres bahasa di Yogyakarta mengusulkan penggunaan Bahasa Melayu sebagai basis Bahasa Indonesia.
Perbedaan Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia
Meskipun Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia memiliki asal-usul yang sama, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah ejaan dan pengucapan. Bahasa Melayu memiliki ejaan yang lebih konsisten dibandingkan dengan Bahasa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia memiliki beberapa kata serapan dari bahasa Belanda dan bahasa lainnya yang tidak ditemukan di Bahasa Melayu.
Perbedaan lain antara kedua bahasa ini terletak pada kosakata dan frasa yang digunakan. Bahasa Melayu memiliki kosakata yang lebih banyak dan lebih kaya, sementara Bahasa Indonesia lebih sederhana dan mudah dipahami. Hal ini membuat Bahasa Indonesia lebih mudah dipelajari bagi orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia.
Penggunaan Bahasa Melayu dalam Bahasa Indonesia
Meskipun Bahasa Indonesia diambil dari Bahasa Melayu, Bahasa Indonesia memiliki beberapa perubahan dalam hal tata bahasa dan kosakata. Namun, Bahasa Melayu masih digunakan dalam Bahasa Indonesia sebagai kata serapan atau kata asing yang kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Sebagai contoh, kata “makanan” yang berasal dari Bahasa Melayu, digunakan di Bahasa Indonesia dengan arti yang sama.
Bahkan dalam Bahasa Indonesia, masih banyak kosakata dan frasa yang berasal dari Bahasa Melayu. Kosakata seperti “sayang” dan “salam” masih digunakan dalam Bahasa Indonesia. Bahkan beberapa frasa seperti “selamat pagi” dan “terima kasih” juga berasal dari Bahasa Melayu.
Keunggulan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki keunggulan yang membuatnya mudah dipelajari oleh orang asing. Bahasa Indonesia memiliki tata bahasa yang sederhana dan kosakata yang mudah dipahami. Selain itu, Bahasa Indonesia juga memiliki sistem ejaan yang konsisten dan mudah dipelajari.
Bahasa Indonesia juga memiliki pengaruh dari bahasa-bahasa lain seperti bahasa Inggris, Belanda, dan bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Hal ini membuat Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang kaya akan kosakata dan frasa. Bahasa Indonesia juga memiliki keunikan dalam tata bahasa yang membedakannya dari bahasa-bahasa lain di dunia.
Kesimpulan
Bahasa Melayu dipilih sebagai basis Bahasa Indonesia karena sejarah yang telah terjadi antara kedua negara. Meskipun Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia memiliki perbedaan dalam hal ejaan, pengucapan, kosakata, dan frasa, Bahasa Indonesia masih menggunakan banyak kata serapan dari Bahasa Melayu. Bahasa Indonesia memiliki keunggulan dalam hal tata bahasa yang sederhana, kosakata yang mudah dipahami, dan sistem ejaan yang konsisten.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kaya akan kosakata dan frasa, dan memiliki keunikan yang membedakannya dari bahasa-bahasa lain di dunia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi Indonesia dan digunakan oleh sekitar 250 juta orang. Sebagai bahasa yang semakin berkembang, Bahasa Indonesia terus mengalami perubahan dan penambahan kosakata baru untuk mengikuti perkembangan zaman.