Bumiayu.id – Kapten Prancis Hugo Lloris mengatakan Piala Dunia di Qatar menandai pergeseran menuju generasi baru tim yang dipimpin oleh Kylian Mbappe menyusul kekalahan final kemarin dari Argentina.
Argentina menang 4-2 dalam adu penalti setelah final di Doha berakhir 3-3 di perpanjangan waktu meski ada hat-trick dari Mbappe yang berusia 23 tahun, yang kedua kalinya di final Piala Dunia.
Turnamen tersebut merupakan “pengalihan tongkat estafet antara satu generasi yang memasuki tahap akhir karir mereka ke generasi baru yang dipimpin oleh Mbappe,” kata penjaga gawang Lloris, yang akan berusia 36 tahun akhir bulan ini.
Lloris, pembuat rekor penampilan Prancis dengan 145 caps, mengatakan Mbappe “menunjukkan kepemimpinan yang kuat selama turnamen dan terlebih lagi di final ini”.
“Itu seperti pertandingan tinju, kami melakukan pukulan demi pukulan,” kata Lloris, yang memuji pemulihan juara bertahan dari ketertinggalan 2-0 dengan hanya 10 menit tersisa di waktu normal.
“Kami tidak menyerah. Kami membutuhkan pemenang dan diputuskan melalui adu penalti. Itu selalu kejam. Kami kosong.” Lloris dikalahkan oleh keempat penalti Argentina dalam adu penalti, termasuk satu dari Lionel Messi yang telah mencetak dua gol dalam pertandingan tersebut.
“Kami bisa saja melewatkannya saat kedudukan 2-0, tetapi kami tetap percaya bahwa kami dapat membalikkan keadaan,” tambah Lloris.
“Kami harus memberi selamat kepada Argentina yang memainkan turnamen hebat dan final yang hebat.” Lloris menolak untuk membicarakan masa depan internasionalnya setelah bermain di Piala Dunia keempatnya.
“Saya perlu, seperti semua orang, mundur selangkah, untuk mendapatkan perspektif tentang berbagai hal,” katanya.
“Kita lihat dalam beberapa minggu. Kami meninggalkan turnamen seperti ini terkuras dan terlebih lagi setelah apa yang terjadi malam ini.
“Kami tidak memiliki banyak kekuatan tersisa, kami hanya ingin kembali bersama keluarga kami.”