Bumiayu.Id – Sebuah kelompok pendukung Liverpool telah diberi kompensasi oleh UEFA setelah mengklaim mereka mengalami cedera atau trauma psikologis dalam kekacauan final Liga Champions 2022.
UEFA ditemukan bertanggung jawab secara utama atas apa yang hampir menyebabkan “bencana kematian massal” di Paris.
Para pendukung dikurung dan disemprot gas air mata di luar Stade de France karena laga tertunda selama 36 menit.
Pada hari Jumat, UEFA mengatakan telah mencapai “penyelesaian penuh dan final” dengan para pendukung.
Perjanjian tersebut terkait dengan para pendukung Liverpool – sebelumnya dilaporkan sebagai total 1.450 penggugat – yang diwakili dalam gugatan oleh firma hukum global Pogust Goodhead dan firma hukum Liverpool, Bingham Long.
Baik UEFA maupun tim hukum mengatakan jumlah kompensasi yang diterima oleh para pendukung akan tetap dirahasiakan.
Para pendukung telah “menerima” dan “menyambut baik” tawaran tersebut, kata firma hukum mereka.
Liverpool bertanding melawan Real Madrid pada Mei 2022 untuk memperebutkan gelar juara Eropa.
Banyak pendukung Reds mengeluhkan antrean panjang dalam jam-jam menjelang pertandingan, yang kemudian dimenangkan Liverpool dengan skor 1-0, serta respons polisi yang keras terhadap kerumunan pendukung yang tidak bisa masuk ke Stade de France.
Para pendukung disemprot gas air mata oleh polisi, sementara juga diserang dan dirampok oleh warga setempat yang diperbolehkan berkumpul di sekitar.
UEFA dan otoritas Prancis awalnya menyalahkan pendukung tanpa tiket atas kejadian tersebut.
Pada Februari 2023, laporan independen mengumumkan bahwa UEFA bertanggung jawab atas “kekacauan” yang “hampir menyebabkan bencana”.
Laporan tersebut menarik paralel dengan bencana Hillsborough pada tahun 1989, ketika 97 pendukung Liverpool meninggal di semifinal Piala FA melawan Nottingham Forest karena tercekik karena kepadatan.
“Pihak-pihak telah sepakat atas syarat-syarat pernyataan ini, namun syarat-syarat penyelesaian akan tetap dirahasiakan,” kata UEFA, yang mengatur pertandingan Liga Champions sebagai badan pengatur sepakbola Eropa.
“Perjanjian penyelesaian telah dibuat tanpa adanya pengakuan kesalahan.
“UEFA senang telah mencapai posisi bersama yang diharapkan memberikan penutupan bagi para pendukung.”
