Bumiayu.Id – OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan terkemuka, melangkah maju dalam pengembangan teknologi dengan niat ambisiusnya. CEO OpenAI, Sam Altman, dilaporkan tengah mencari dana sebesar $7 triliun untuk mendukung proyek chip kecerdasan buatan baru yang diinisiasinya. Langkah ini menandai ambisi besar untuk memajukan teknologi kecerdasan buatan ke tingkat yang lebih tinggi.
Proyek chip kecerdasan buatan ini bertujuan untuk menghasilkan komponen inti yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan dan implementasi kecerdasan buatan secara lebih luas. OpenAI telah terkenal sebagai salah satu pemimpin dalam riset dan pengembangan kecerdasan buatan, dan proyek ini merupakan langkah strategis dalam membangun fondasi teknologi yang lebih kuat.
Altman telah lama berbicara tentang masalah penawaran dan permintaan chip AI banyak raksasa AI menginginkannya, tetapi jumlahnya tidak cukup dan hal ini membatasi pertumbuhan OpenAI. Dia sedang mempertimbangkan proyek yang akan meningkatkan kapasitas pembuatan chip global, menurut laporan Kamis malam di The Wall Street Journal, dan dilaporkan sedang melakukan pembicaraan dengan berbagai investor, termasuk pemerintah Uni Emirat Arab.
Altman mungkin perlu mengumpulkan dana antara $5 triliun dan $7 triliun untuk upaya ini, The Wall Street Journal melaporkan, mengutip sebuah sumber. CNBC belum bisa memastikan angkanya. OpenAI tidak menanggapi permintaan komentar.
Pada hari Rabu, Altman memposting di X bahwa OpenAI percaya “dunia membutuhkan lebih banyak infrastruktur AI kapasitas luar biasa, energi, pusat data, dll dibandingkan yang saat ini direncanakan untuk dibangun oleh manusia.” Dia menambahkan bahwa “membangun infrastruktur AI berskala besar, dan rantai pasokan yang tangguh, sangat penting untuk daya saing ekonomi” dan OpenAI akan mencoba membantu.
Berita tersebut menyusul beberapa kontroversi mengenai beberapa upaya dan investasi chip Altman sebelumnya. Tepat sebelum pemecatan singkat Altman sebagai CEO OpenAI, dia dilaporkan sedang mencari miliaran dolar untuk usaha chip baru yang belum terbentuk dengan nama kode “Tigris” untuk akhirnya bersaing dengan Nvidia, melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk mengumpulkan uang dari investor.
Pada tahun 2018, Altman secara pribadi berinvestasi di startup chip AI bernama Rain Neuromorphics, yang berbasis di dekat kantor pusat OpenAI di San Francisco, dan pada tahun 2019, OpenAI menandatangani surat niat untuk membelanjakan $51 juta untuk chip Rain. Pada bulan Desember, AS memaksa perusahaan modal ventura yang didukung Saudi Aramco untuk menjual sahamnya di Rain.
Selain itu, keamanan data juga menjadi perhatian utama. Dalam era di mana isu privasi semakin hangat diperbincangkan, langkah-langkah keamanan yang ketat harus diimplementasikan untuk melindungi data yang diproses dan disimpan oleh chip kecerdasan buatan ini. Keterbukaan dan transparansi dalam penggunaan data akan menjadi kunci untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap teknologi ini.
Aspek etika juga memerlukan perhatian serius. Dengan kemampuan kecerdasan buatan yang semakin canggih, pertanyaan seputar dampaknya terhadap pekerjaan manusia, pengambilan keputusan otomatis, dan implikasi sosial lainnya harus diperhitungkan dengan baik. Proyek ini harus dijalankan dengan pandangan jangka panjang yang mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat dan dunia secara keseluruhan.
Keberhasilan proyek chip kecerdasan buatan OpenAI akan menciptakan tonggak sejarah dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan. Langkah besar ini bukan hanya tentang menciptakan keunggulan teknologi, tetapi juga tentang membawa perubahan positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat global. Kesuksesan proyek ini akan menegaskan peran OpenAI sebagai inovator utama dalam dunia kecerdasan buatan dan dapat membuka jalan untuk terobosan teknologi yang lebih lanjut di masa depan.